Modal Burger Menu

Potret Bisnis waralaba Indomaret

Yang menarik, saat ini Indomaret tidak hanya dikenal sebagai toko modern, tetapi juga toko waralaba (franchise) yang memberi kesempatan kepada pemilik modal bersama-sama belajar berwirausaha. Terbukti, dari jumlah gerai yang ada saat ini, 50%-nya dikembangkan dengan pola waralaba. “Target kami, 70%-80% dari total gerai yang dimiliki dikembangkan dengan pola tersebut. Ini arah yang ingin kami kembangkan,” kata Lauren menandaskan. SepertinyaIndomaret tak mengalami kesulitan mengembangkan diri menjadi pemain besar di bisnis ini dengan jumlah jaringan terbanyak. Model kerja sama dengan sistem waralaba yang dikembangkan sejak 1998 kiranya membantu minimarket ini melebarkan jaringannya ke daerah-daerah. Ditambah, pola pikir masyarakat masa kini yang lebih menyukai kenyamanan saat berbelanja dan enggan menawar harga, mendorong mereka berbelanja di pasar modern. Di daerah pun, pergeseran pola belanja makin terlihat. Tak mengherankan, pemilik modal di daerah melihat fenomena ini sebagai daya tarik untuk menanamkan uangnya. Nama besar Indomaret dan jaringan distribusinya yang kuat menjadi modal utama terwaralaba (franchisee) ini menarik minat pemodal. Sebagai gambaran, jumlah gerai Indomaret di Semarang hingga September lalu sudah mencapai 115. Melihat permintaan pasar yang tinggi, Lauren berencana meningkatkan jumlah gerai di Semarang menjadi 200-300. Begitu pula di Jawa Barat. Bila semula Indomaret hanya dikembangkan di Bandung, kini telah merambah Cirebon dan Garut.(SWA)