Modal Burger Menu

Maju Bersama : Kemitraan Indomaret Group dan Pemkab Batang untuk UMKM Tangguh

Upaya penguatan ekonomi lokal kembali ditegaskan melalui kemitraan strategis antara Indomaret Group dan Pemerintah Kabupaten Batang. Bertempat di Pendopo Bupati Batang pada Jumat (25/7/2025), acara peresmian kerja sama ini turut dihadiri oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Republik Indonesia, Dr. Budi Santoso, M.Si. Kolaborasi ini tidak hanya bertujuan meningkatkan daya saing Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), tetapi juga membuka akses petani lokal ke pasar modern hingga ekspor.

Dalam kesempatan ini, dilakukan dua penandatanganan nota kesepahaman (MoU), pertama ditandatangani oleh Bupati Batang, M. Faiz Kurniawan dan Microeconomics Executive Director Indomaret Group, Feki Oktavianus yang merupakan bentuk komitmen pengembangan dan pendampingan UMKM lokal. Sementara itu, MoU kedua juga dilakukan oleh Feki Oktavianus dan Rektor Universitas Diponegoro (UNDIP), Prof. Dr. Suharmono, S.E., M.Si., guna mendukung pemberdayaan petani di Kabupaten Batang melalui kolaborasi teknis dan pendampingan berkelanjutan dari sisi produksi hingga akses pasar. Hadir dalam acara ini, perwakilan dari manajemen PT Indomarco Prismatama (Indomaret): Coordinator Director, Haliman Kustedjo, Franchise Director, Handoko dan Marcomm Executive Director, Bastari Akmal.

Semangat kolaboratif ini juga ditekankan oleh Mendag. Melalui sambutannya, ia menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, pelaku usaha dan dunia akademik dalam membangun ekosistem perdagangan yang adaptif dan tangguh. “Kita tidak bisa hanya mengandalkan pola perdagangan tradisional. Kini saatnya bertransformasi dengan pendekatan digital dan kolaboratif. Saya minta Pemkab Batang segera memilih lima UMKM potensial yang akan didampingi bersama menuju pasar ekspor,” ujarnya tegas.

Sejalan dengan arahan tersebut, Bupati Faiz menuturkan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah strategis untuk memperluas akses pasar bagi pelaku usaha kecil sekaligus memperkuat ekonomi kerakyatan. Lebih lanjut, Faiz memaparkan capaian positif yang telah diraih Kabupaten Batang. “Pertumbuhan ekonomi daerah kami saat ini mencapai 6,7% melampaui rata-rata Jawa Tengah. Namun, capaian ini bukanlah tujuan akhir. Kami ingin pertumbuhan ini turut dirasakan oleh pelaku UMKM dan masyarakat kecil melalui kerja nyata seperti ini,” imbuhnya.

Hingga saat ini lebih dari 800 warga Batang telah bekerja di jaringan Indomaret, dan lebih dari 450 UMKM telah menjadi mitra dalam berbagai bentuk kolaborasi. “Kami tidak hanya menjadi saluran distribusi produk lokal, tetapi juga bertindak sebagai offtaker hasil pertanian masyarakat. Lewat kemitraan bersama UNDIP, petani lokal akan mendapatkan pendampingan dari hulu ke hilir untuk menjaga kualitas dan kontinuitas produksi,” ucap Feki Oktavianus.

Di samping itu, Indomaret juga menyelenggarakan pelatihan dan kurasi produk bagi pelaku UMKM agar dapat memenuhi standar ritel modern. Selain itu, Toko Mandiri Indogrosir (TMI) turut memberikan pelatihan manajemen usaha bagi warung tradisional sebagai bagian dari pemberdayaan ekonomi akar rumput. Saat ini, tercatat sebanyak 22 produk UMKM Kabupaten Batang telah dipasarkan di 36 toko Indomaret wilayah setempat. Salah satu mitra UMKM, Dewi Barokatan Food, bahkan telah berhasil menembus pasar Kota Semarang dan menjadi contoh nyata UMKM yang naik kelas melalui dukungan berkelanjutan.

Kolaborasi antara Indomaret, Pemkab Batang dan Universitas Diponegoro ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara sektor publik, swasta dan akademisi dapat mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi lokal. Melalui kerja sama ini, UMKM dan petani Batang kini memiliki peluang lebih luas untuk menembus pasar nasional hingga global.