Modal Burger Menu

Target Buka 4 Ribu Toko, Omzet Capai Rp 8 T

Dia menjelaskan, jumlah tersebut terdiri dari 1.998 toko milik perseroan dan 1.533 toko milik investor ( pewaralaba ). Laurens mengakui, jumlah toko milik perseroan lebih banyak ketimbang pewaralaba. Itu disebabkan beberapa alasan antara lain perseroan tak ingin asal melepaskan toko kepada investor di tempat baru. Misalnya, saat membuka jaringan waralaba di Lampung, pihaknya tidak langsung melepas/mewaralabakan tetapi buka sebanyak 80-an toko dulu baru mewaralabakan. “Kami harus pelajari dulu kondisi pasar setempat, baru memberanikan diri melepaskannya,”kata Laurens. Saat ini toko milik Indomarco di Lampung sudah mencapai 183 toko dan terwaralaba sebanyak 24 toko. Selain itu, lanjut Laurens,perseroan tidak menutup kemungkinan investor bisa take over toko milik Indomarco.”Jadi toko kami lepas ke investor,”katanya. Ada dua sistem waralaba Indomaret yakni waralaba buka toko baru dan take over toko. Oleh karenanya, Laurens mengakui perseroan tidak akan sia-sia memiliki toko sendiri karena bisa dijual ke investor. Keuntungannya antara lain, investor tidak perlu memilih lokasi lagi dan keuntungan/omzetnya terlihat jelas dari pembukuan. ” Sistem sudah berjalan dan sudah punya pelanggan,”tutur Laurens. Data per Juli 2009 menunjukkan, komposisi toko milik Indomarco dengan waralaba sebesar 45 persen dan sisanya waralaba. Menurut Laurens kondisi itu diupayakan tidak akan bertahan lama karena perseroan menargetkan 50-50 sampai akhir tahun. Untuk merealisasikan target tersebut Laurens telah mempersiapkan pembukaan 469 gerai baru tersebar di Sumatera dan Jawa. Beberapa strategi yang dilakukan antara lain memberikan lokasi baru kepada investor, menjual (take over) toko Indomarco, menyelamatkan investor yang terlanjur membuka toko di lokasi tidak strategis melalui take over ke Indomaco, serta memberikan diskon menarik 10 persen kepada calon investor pewaralaba.”Yang pasti, goal utama kami adalah 10 persen toko Indomarco dan sisanya sudah dimiliki investor,” harap Laurens. Sejak berdiri 1988 dan mulai mewaralaba 1997, Indomaret tetap berpegang pada konsep perseroan yakni fokus kepada core minimarket (skala kecil) dengan visi ingin menjadi jaringan waralaba ritel yang unggul dalam persaingan global. Menurut Laurens, sampai saat ini market share perseroan mencapai 40 persen ritel skala minimarket. Untuk memperkuat posisinya, Laurens mengaku pihaknya masih konsisten waralaba. Mereka belum berniat menambah modal melalui Initial Public Offering (IPO). “Secara tak langsung kami sudah semipublik lho.” kata Laurens. Maksudnya, tiap tahun pihaknya juga mempertanggungjawabkan pembukuan kepada investor/pewaralaba. Laurens menambahkan, sampai akhir tahun, target omzet Indomarco naik 50 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp 8 triliun. “Toko mencapai total 4 ribu, “Harapnya. Pihaknya tiap tahun mengadakan evaluasi terkait toko mana yang beromzet di bawah Rp 175 juta perbulan karena akan berimbas pada royalty perseroan. “Minimal Rp 175 juta per bulan baru kita dapat royalty,” kata Laurens. Sementara transaksi per toko minimal Rp 9 juta per harinya. (vit)(Novita Amelilawaty, Indopos, 27 Agustus 2009)