Khanza Kebab: Semakin Dikenal Sejak Bermitra dengan Indomaret

Selasa, 29 Oktober 2024
Khanza Kebab: Semakin Dikenal Sejak Bermitra dengan Indomaret

Bermula dari Anang Pamungkas (36) dan istrinya sering membeli kebab hingga akhirnya pada tahun 2016 mereka memutuskan untuk berjualan kebab sendiri di rumahnya. Mereka menjajakan dagangannya melalui media sosial dan mengikuti bazar untuk memperkenalkan produknya, Khanza Kebab. Sebagai salah satu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Anang dan istri juga sering mengikuti bazar UMKM di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

“Saya tidak menyangka respon masyarakat bagus, banyak yang order dan suka. Padahal kami hanya berjualan di depan rumah dengan peralatan seadanya,” kata Anang menceritakan kisah perjuangannya.

Hingga akhirnya, bapak 2 anak ini mempunyai keinginan untuk menyewa lahan/ halaman di teras toko Indomaret sekitar Kabupaten Nganjuk. Ia menabung untuk mempersiapkan gerobak yang lebih layak agar mendukung usaha kebabnya. “Lokasi pertama kali kami berjualan di teras Indomaret sebagai Mitra UMKM adalah di Indomaret Berbek, Kecamatan Nganjuk,” imbuh Anang. Bermitra dengan Indomaret membuat Anang tidak perlu repot mencari pembeli, karena konsumen Indomaret juga merupakan konsumennya. Ia bercita – cita menambah outletnya di toko – toko Indomaret hingga Kediri dan Tulungagung.

Anang mengapresiasi Indomaret yang telah membantu para pelaku UMKM untuk bersama – sama semakin maju dan berkembang.  Indomaret mempunyai beberapa program untuk mendukung kemajuan UMKM. Salah satunya yakni mewadahi para pelaku UMKM untuk menjadi mitra dengan berjualan di teras Indomaret. Program Mitra UMKM Indomaret ini memberi kesempatan kepada para pelaku UMKM lokal dalam mengenalkan produk-produk mereka kepada masyarakat luas.

Dengan semangat kerja keras serta dukungan dari sang istri, saat ini Khanza Kebab telah berhasil memiliki 12 outlet yang tersebar di beberapa lokasi, dan 5 di antaranya berada di teras Indomaret yang ada di Kabupaten Nganjuk. Untuk proses produksi, Anang dan istri dibantu oleh 12 karyawan dengan kebab yang dihasilkan sekitar 100 pcs per harinya. Ia menjaga kualitas kebabnya, dengan memilih bahan – bahan yang berkualitas dan segar.

Anang menuturkan bahwa menjadi pelaku UMKM harus memiliki problem solving yang kuat dan berani memulai usaha dari skala kecil. “Harus berani bersaing di dunia bisnis serta harus memiliki kegigihan dalam berusaha dan pantang menyerah,” tegasnya.

Image